MAKKAH, (MIMBAR) - Sampai hari ke-4 di Kota Suci Mekkah, dari 360 calon jemaah haji Kloter 9 KNO (Embarkasi Medan) terdapat 5 orang Jemaah Calon Haji (Calhaj) belum juga menerima kartu nusuk.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ketua Kloter 9 KNO, Muhammad Lukman Hakim Hasibuan bersama petugas pelayan umum Muhammad Arif melakukan koordinasi kepada pihak Syarikah Rifad yang sedang piket di lobby Hotel Diyar Al Jabri, juga berkoordinasi kepada Kepala Sektor 7 Daker Mekkah H. Zulkifli Sitorus terkait permasalahan kartu nusuk tersebut.
"Kami terus melakukan koordinasi ke pihak Syarikah Rifad agar persoalan kartu nusuk ini cepat aelesaidisampaikan" kata Ketua Kloter 9 KNO, Muhammad Lukman Hakim Hasibuan, Sabtu, (24/5/2025).
Dalam laporannya Ketua Kloter 9 menyampaikan bahwa Kepala Sektor 7, Zulkifli Sitorus memberi atensi serius terkait permasalahan distribusi kartu nusuk, dimana hal ini menjadi perhatian pemerintah yang sedang diselesaikan dengan terus berkordinasi kepada pihak syarikah.
Kepala Sektor 7, Zulkifli Sitorus mengatakan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Mekkah telah meminta Sektor dan Kloter saling bersinergi dengan menginput data jemaah di masing-masing Kloter yang belum menerima kartu nusuk untuk dilaporkan serta dijembatani oleh Daker ke pihak syarikah.
"Saya memberi apresiasi kepada Kloter 9 yang reaktif cepat menginformasikan data jemaahnya yang belum menerima kartu nusuk, tentu hal ini akan segera kami tindaklanjuti,” ujar Zulkifli.
Kabid Penyelenggara Hajid dan Umrah Kanwil Kemenag sumut ini juga menambahkan, Kartu nusuk sangat penting untuk keperluan ibadah selama di Tanah Suci.
Untuk itu, ia menyebut, berbagai langkah percepatan terus dilakukan, mulai dari pembentukan ruang operasi khusus hingga pelaporan digital berbasis kelompok terbang (Kloter).
Meski sebenarnya distribusi nusuk ini adalah kewenangan Syarikah, kami mencoba menjembatani agar syarikah bisa menjangkau jemaah secara lebih luas,” ujarnya.
Untuk itu, ia menyebut, berbagai langkah percepatan terus dilakukan, mulai dari pembentukan ruang operasi khusus hingga pelaporan digital berbasis kelompok terbang (Kloter).
Zulkifli menyampaikan, Kartu nusuk merupakan instrumen penting yang dikeluarkan oleh otoritas Arab Saudi melalui Syarikah, perusahaan layanan yang ditunjuk pemerintah setempat. Tanpa kartu ini, jemaah dikhawatirkan tidak dapat mengakses sejumlah layanan dan fasilitas ibadah. (01)