Bobby Nasution Resmikan Hasil Revitalisasi Lapangan Merdeka

Rabu, 19 Februari 2025 | 16.21 WIB

Bagikan:
Hasil revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan, telah diresmikan Bobby Nasution, Rabu (19/2/2025). (foto : mimbar/diskominfo medan)

MEDAN, (MIMBAR) -  Wali Kota Medan, Bobby Nasution meresmikan revitalisasi Lapangan Merdeka dengan skema multiyears itu, Rabu (19/2/2025).


"Kita tahu Lapangan Merdeka ini kawasan bersejarah, bukan hanya bagi Medan dan Provinsi Sumatra Utara, tetapi juga kemerdekaan Indonesia," ujarnya. 


Bobby Nasution menekankan, revitalisasi ini mempertegas nilai sejarah Lapangan Merdeka yang berlokasi di kawasan titik nol Kota Medan ini. Karena itu, di Lapangan Merdeka tetap Tugu Proklamasi sebagai penanda sejarah bahwa di tempat Teks Proklamasi sehingga kabar kemerdekaan Indonesia tersebar luas di Sumatra Utara. 


Kini, lanjutnya, setelah direvitalisasi Lapangan Merdeka kembali pada fungsi awal, sebagai ruang terbuka hijau, tempat masyarakat berinteraksi. Di kawasan ini, masyarakat bisa menghirup udara segar. Pekerjaan revitalisasi ini sama sekali tidak membongkar satu pun pohon di Lapangan Merdeka. 


"Revitalisasi Lapangan Merdeka ini memakan waktu cukup lama dan biaya dari APBD Medan, termasuk bantuan dari Provinsi Sumut. Kami mengucapkan Terima kasih kepada seluruh stakeholders yang sudah membantu kelancaran revitalisasi ini," ungkap Bobby Nasution.


Bobby Nasution menyebutkan, Pemko Medan ingin kawasan Lapangan Merdeka ini juga membantu pergerakan ekonomi di inti kota. Karena itu, dalam revitalisasi ini dibangun dua lantai basemen yang memiliki fasilitas, antara lain galeri seni, gedung pertemuan, gerai tenant dan bioskop. 


"Di bioskop ini akan ditayangkan film-film anak lokal sebagai bentuk dukungan kita pada karya anak lokal," ujarnya. 

 

Terkait pengaturan tenant atau penyewa gerai, Bobby Nasution mengatakan, akan menjadi pekerjaan rumah Wali Kota Medan Periode 2025-2030, Rico Tri Putra Bayu Waas. 


"Kita berharap pengaturan itu memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM. Harus dibagi untuk UMKM dan pengusaha besar,. Mungkin dengan perbandingan 60:40, 70:30, atau 50:50," pesannya. (01)


KOMENTAR