Komisi III DPRD Medan Sidak ke Gudang Bulog

Senin, 22 April 2024 | 15.42 WIB

Bagikan:
Komisi III DPRD Medan sidak ke gudang Bulog Medan Jalan Jemadi Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Senin (22/4/2024). (foto : mimbar/mar)

MEDAN, (MIMBAR) - Komisi III DPRD Medan sidak ke gudang Bulog Medan Jalan Jemadi Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Senin (22/4/2024). 


Sidak dipimpin Ketua Komisi III Afif Abdillah dan Erwin Siahaan dari Fraksi Gabungan/PSI dan diterima Wakil Kepala Cabang Perum Bulog Medan, Matius Sitepu. 


Sidak dilakukan karena di lapangan harga beras masih sangat mahal sampai Rp 17.000 per kilogramnya. Kondisi tersebut membuat Komisi III ingin mencari tahu apa permasalahan di lapangan, apakah stok beras sudah tidak mencukupi untuk kebutuhnan Kota Medan.


Ia mengatakan, pada dasarnya harga beras premium di Bulog tidak mahal, Rp 13.400 per Kg dan masyarakat bisa membelinya langsung ke Bulog.


Dijelaskan Matius, Bulog menjual beras kepada pabrik atau kilang seharga Rp 12.000 per Kg. Kilang memiliki merek beras tersendiri, lalu mencampur beras premium Bulog dengan beras lokal. Diharapkan, kilang bisa mendistribusikan beras dengan menurunkan harga.


“Beras di lapangan tidak semuanya beras dari Bulog, tapi kalau di campur dengan beras lokal. Misalnya harga beras lokal dibeli kilang Rp 14.000 - Rp 14.500 per Kg ditambah harga beras Bulog Rp 12.000 pe Kg, jika dijumlahkan jadi Rp 26.000, lalu dibagi 2 menjadi Rp 13.000,” kata Matius.


Sambung, Matius dengan modal beras Rp 13.000 per Kg, bisa dijual seharga Rp 14.000. Karena Bulog sebagai pemerintah sudah membantu kilang menjual beras dengan harga murah (Rp 12.000), sehingga diharapkan kilang menjual dengan harga murah juga.


Namun kenyataannya kata Matius, harga di lapangan sampai ke konsumen Rp 16.000 - 17.000 per Kg. Harga tersebut sangat jauh dari HET (harga Eceran tertinggi) Rp 14.500, pihak Bulog selalu mengingatkan agar kilang menjual sesuai HET.


Mendengar itu, Afif Abdillah akan memanggil stakeholder Bulog yakni perusahaan-perusahaan atau kilang penyalur beras di Kota Medan. 


“Dimana permasalahannya kenapa sampai harga beras masih melambung, kita akan panggil pengusaha beras untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP),” tutupnya. (01)


KOMENTAR