Gubernur Sumut Minta Ormas Islam Terus Menjadi Penegak Kebenaran

Senin, 04 September 2023 | 16.36 WIB

Bagikan:
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menghadiri acara Silaturahmi dengan Ulama, Masyaikh, Pengurus Wilayah, Majlis, Lembaga PW Al Washliyah Sumut di Kantor PW Al Washliyah Sumut, Jalan SM Raja Medan, Senin (4/9/2023). (foto :  diskominfo sumut)

MEDAN, (MIMBAR) - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam tetap menjadi penegak kebenaran dalam upaya membangun provinsi ke arah yang lebih baik dan membawa kesejahteraan bagi umat. Sebab hal itu adalah langkah dalam memerangi kezaliman.

Pesan tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Silaturahmi bersama para Ulama Al-Washliyah di Kantor Pengurus Wilayah Al-Jamiyatul Washliyah (PW Al-Washliyah) Sumut, Jalan SM Raja Medan, Senin (4/9/2023), menjelang berakhirnya masa jabatan periode 2018-2023.

Hadir di antaranya Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara (DIB), Penasihat PW Al-Washliyah Sumut yang juga Gubernur Sumut ke-15 Datok  Syamsul Arifin, Anggota Dewan Fatwa PB Al-Washliyah Tohir Ritonga, Rektor Univa HM Jamil, serta para ulama dan pengurus PW Al-Washliyah Sumut. Turut mendampingi Gubernur, Kepala BKAD Sumut Ismael Sinaga, Kepala Bappelitbang Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Hamdan Sukri Siregar, Kadispora Baharuddin Siagian dan pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan bahwa banyak hal yang menjadi keinginan dirinya selama menjabat, namun belum terlaksana. Tetapi yang menjadi prioritas, terus diupayakan semaksimal mungkin. Semuanya, berkat dukungan dari masyarakat, khususnya bantuan para ulama dengan membagi wawasan, pemikiran dan motivasi kepada dirinya. Sebab dalam membawa pemerintahan ini berjalan, sangat banyak tantangan dan hambatan yang datang.

“Mungkin banyak yang zalim di luar sana berkeliaran. Tetapi dengan dukungan para ulama, melalui teriakan Allahu Akbar, dapat menerobos kezaliman itu. Tentunya dengan langkah pasti, sehingga tak ada yang perlu kita takuti di dunia ini. Saya ingin teriakan itu menggema di Sumatera Utara, dan Al-Washliyah yang memotori ini,” jelas Gubernur.

Pada dasarnya, kata Gubernur, kekuasaan itu harus bisa digunakan untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga ada kebanggaan ketika dapat membawa generasi menjadi terdidik dan sejahtera. Sebab Sumut bukan milik Gubernur, tetapi semua orang, terutama anak cucu di masa depan.

“Di akhir jabatan ini, ada rasa emosional, karena tak selesai yang saya inginkan. Banyak hal mungkin terlalu besar keinginan saya. Untuk itu, siapapun Gubernurnya, Al-Washliyah harus berdiri tegak untuk mengiring keberhasilan, kebenaran, dan kesejahteraan. Kalau sejahtera rakyatnya, ibadah ini akan tenang. Dan pastikan Al-Washliyah harus menjadi penegak kebenaran,” pungkasnya. (01)

KOMENTAR