Segera Hadir! Festival Samosir Music International Kembali Diadakan Tahun Ini

Sabtu, 24 Juni 2023 | 16.04 WIB

Bagikan:
Henry Manik selaku Inisiator SMI Fest, Sabtu (24/6/2023). (foto : mimbar/val)

SAMOSIR, (MIMBAR) - Samosir Music International (SMI), merupakan sebuah Festival yang mengangkat lagu-lagu batak. Dimana lagu batak tersebut, tidak hanya dibawakan oleh penyanyi batak saja, melainkan penyanyi dari berbagai negara.


Henry Manik, selaku inisiator SMI Fest, merupakan Putra Asli Samosir yang merantau dan tinggal di Belanda, yang juga merupakan Project Manager, saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Sabtu (24/6/2023),  


"Pada tahun 2014 merupakan tahun pertama di gelarnya SMI fest. Yang mana saat itu sukses menghadirkan sebanyak 80 musisi Orchesta dari Austria pimpinan Herman Delago," kata Henry

 

Dikatakan Henry, kegiatan nantinya akan menggelar sebuah konser Orchestra outdoor yang  membawakan lagu-lagu Batak di Tuk Tuk Siadong Pulau Samosir.


Projek ini berhasil dieksekusi dengan baik oleh Henry Manik, sebagai promotor/penanggung jawab projek. Sejak tahun pertama kegiatan ini, Henry Manik langsung menjalin komunikasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yang pada masa itu masih Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, dengan harapan dapat  mendukung event ini.


"Akhirnya saling sepakat dan bekerjasama, dan menjadikan event ini menjadi bagian dari paket event tahunan Pemkab Samosir, yang dinamai dari dulu Horas Samosir Fiesta (HSF). Di kegiatan perdana ini langsung berhasil menghadirkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan juga mancanegara," tuturnya.


Setelah melihat keberhasilan ini dan dampak yang ditimbulkan, lanjutnya, maka tahun 2015 Ia mengaku merenung dan berpikir apa yang harus dilakukannya lagi kedepan.


"Apakah ide kegiatan ini bisa dijadikan sebagai event tahunan dan bagaimana cara menangani pendanaanya," ucap Henry.


Karena dengan bentuk kegiatan seperti ini, sambungnya, melibatkan artis-artis dari luar negeri disamping adanya juga dari  nasional dan daerah. "Tentu butuh pendanaan yang sangat besar," sambungnya.


Hasil dari pemikiran dan ambisinya untuk berbuat sesuatu ke kampung halamannya,  maka ia melanjutkan kegiatan ini kembali di tahun 2016.


"Saya menginginkan event internasional ini, menjadi sebuah tontonan event gratis, supaya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Itulah yang terjadi hingga tahun 2019, SMI Fest adalah gratis," imbuhnya 


Namun, menurutnya selama dalam kurun waktu yang 5 tahun ini, pendanaan yang diharapkan dari berbagai pihak belum pernah mencukupi kebutuhan program yang ada dalam konsepnya setiap tahun. Oleh karena itu, dia kembali akan memikirkan lagi, bagaimana keberlangsungan SMI Fest ini kedepan.


"Dari tahun ke tahun jumlah pengunjung SMI fest terus meningkat, hingga yang terahir 2019 diperkirakan lebih dari 15.000 pengunjung," terangnya. (val)


KOMENTAR