STIE Tricom Resmi Jadi Universitas, Prof Zul : UMTU Segera Terkenal, Prodi Bisnis Digital Jadi Primadona

Jumat, 27 Agustus 2021 | 12.19 WIB

Bagikan:
Kepala LLDikti Wilayah I Prof Ibnu Hajar (kanan) menyerahkan Surat Keputusan Mendikbud tentang Izin Perubahan STIE MTU menjadi Universitas Mahkota Tricom Unggul kepada Ketua Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom Usli Sarsi (kiri) dan Rektor UMTU Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD (tengah). (foto : mimbar)

MEDAN, (MIMBAR) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menerbitkan Surat Keputusan Nomor 349/E/O/2021 tanggal 26 Juli 2021 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahkota Tricom Unggul (STIE MTU) menjadi Universitas Mahkota Tricom Unggul (UMTU) Kota Medan. 

Kemudian diserahkan secara langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) Prof Dr Ibnu Hajar MSi kepada Ketua Yayasan Pendidikan Tricom Usli Sarsi dan Rektor UMTU Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD, di aula Growth Center, Jalan Peratun No. 1 Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Jumat (27/8/2021).

Kepala LLDikti Wilayah I, Prof Ibnu Hajar didampingi Ketua Yayasan Pendidikan Mahkota Tricom, Usli Sarsi dan Rektor UMTU, Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD foto bersama usai menyerahkan Surat Keputusan Mendikbud tentang Izin Perubahan STIE MTU menjadi Universitas. (foto : mimbar)

“Kita harus menjalankan pendidikan yang lebih bagus, menyiapkan sarana dan prasarana yang refresentatif, dan meningkatkan akreditasi. Saat ini semua program studi memang sudah terakreditasi. Tapi kita belum puas. Harus kita tingkatkan lagi menjadi lebih bagus,” kata Prof Zul.

Dikatakan Prof Zul, sebagai perguruan tinggi baru berstatus Universitas, Dia menginginkan UMTU segera terkenal. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan reputasi dengan menyiapkan semua yang dibutuhkan. Mulai dari goverment, tata kelola, tata pamong, tata struktur dan organisasi.

Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof Ibnu Hajar memberikan arahan dan mengingatkan, setelah jadi Universitas UMTU harus giat meningkatkan mutu. (foto : mimbar)

“Kita juga akan memacu kegiatan dosen, kegiatan akademik dan inovasi. Ini harus kita tonjolkan agar UMTU punya reputasi dan citra yang bagus, berkualitas, unggul dan terpercaya. Dengan demikian masyarakat akan percaya pada UMTU, dan kemudian menjadi universitas besar,” kata peraih doktor ekonomi dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) ini. 

Untuk tahap awal, lanjut Prof Zulkarnain Lubis, UMTU akan mengembangkan lima program studi (prodi). Terdiri dari dua prodi lama, yakni Manajemen dan Akuntansi, dan tiga prodi baru masing-masing Bisnis Digital, Agribisnis, Sistem Informatika, dan Teknik Informatika. 

“Prodi Bisnis Digital diharapkan akan jadi primadona, karena baru UMTU yang pertama di Sumut memiliki prodi ini. Dan semua prodi yang dikelola UMTU harus ada yang berbeda dari prodi di perguruan tinggi lain,” jelas Prof Zul. 

Prof Zul Lubis berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar program internationalization and technopreneurship sebagai salah satu ciri khas UMTU yang telah dicanangkan sebelumnya, dapat dilanjutkan. 

Untuk mendukung sarana kampus, pihak yayasan akan membangun kampus II, berjarak 100 meter dari kampus I di Jalan Pematang Pasir, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. “Kampus II ini akan dibangun di atas tanah 2 hektare,” kata Prof Zul.

Sebelumnya Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof Ibnu Hajar dalam arahannya mengingatkan, setelah jadi Universitas UMTU harus giat meningkatkan mutu, dan lebih menunjukkan kinerja menuju perguruan tinggi swasta (PTS) yang membanggakan dan hebat. 

Cirinya, kuliah tepat waktu, dosen didorong aktif melakukan kegiatan akademik, dan akreditasi baik. “Tolong dijaga akreditasi, jangan sampai kedaluwarsa,” kata Prof Ibnu. 

Ibnu Hajar mengatakan, pengelola dan pimpinan UMTU sudah bisa berbangga karena status universitas sudah didapat. 

“Tinggal bagaimana bapak-ibu meningkatkan kinerja. Jika ada hal-hal yang perlu didiskusikan, monggo. LLDikti selalu terbuka, baik di kantor maupun di tempat lain,” jelas Ibnu Hajar. (01)

KOMENTAR