Ratusan pelaku kejahatan diamankan di Polrestabes, Jumat (17/3/2023). (foto : mimbar/ded) |
MEDAN, (MIMBAR) - Polrestabes Medan dan Polsek jajaran menangkap 369 pelaku kejahatan dalam kurun waktu tiga bulan.
Mereka yang diamankan terdiri dari pelaku pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pelaku premanisme.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menjelaskan, kasus curat 243 tersangka, curanmor 82 tersangka, pencurian dengan kekerasan (curas) 33 tersangka dan kasus premanisme 11 tersangka.
"Curat dan curanmor sudah kami evaluasi dan ini akan ditindaklanjuti," ujar Valentino saat menggelar konferensi pers, Jumat (17/3/2023).
Valentino mengatakan, terkait aksi premanisme maupun tawuran remaja di Medan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kodim 0201/Medan. Mereka juga berupaya untuk mengantisipasi pemerasan yang terjadi di pasar dan terminal.
Mantan Dirlantas Polda Sumut itu menjelaskan, pihaknya juga telah membentuk Tim Tawon yang bergerak dari pukul 00.00 WIB hingga pagi hari untuk mengantisipasi geng motor, tawuran maupun kejahatan lainnya pada malam hari.
"Namun kami akui ini masih jauh dari harapan. Informasi sekecil apapun dari masyarakat tetap akan kami tindaklanjuti," ucapnya.
Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir dalam acara itu mengapresiasi keberhasilan Polrestabes Medan.
Menurut Bobby, 369 tersangka yang diamankan mengindikasikan Kota Medan masih banyak kasus pencurian, kekerasan dan narkoba.
"Baik di Medan dan Belawan, kita akui kriminalitas masih cukup signifikan," katanya.
Bobby menyebut, pelaku kejahatan di Medan paling banyak didominasi usia produktif. Semua itu dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan narkoba, sehingga kriminalitas terjadi.
"Ini sangat luar biasa. Oleh karena itu kami Pemerintah Kota Medan berupaya agar remaja melakukan kegiatan positif," katanya.
Selain tingginya peredaran narkoba, Bobby menjelaskan anak muda bertindak kriminal karena pengaruh ekonomi.
"Masalah ekonomi masalah lapangan kerjaan, kami (Pemko Medan) terus membuka lapangan pekerjaan melalui investasi," ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Bobby, keamanan juga harus menjadi prioritas, karena maraknya kriminalitas di Medan justru membuat investor enggan berinvestasi.
"Kalau kejahatan tinggi investor kabur, menutup peluang masuk ke dunia kerja yang lebih baik. Kalau belum dapat pekerjaan kami bina, bisa kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja Medan," pungkasnya. (04)