DPRD Medan Pertanyakan Konsep KPU Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Selasa, 21 Juli 2020 | 16.42 WIB

Bagikan:

MEDAN, (MIMBAR) - Ketua Komisi I DPRD) Medan Rudiyanto Simangunsong menilai, partisipasi pemilih dalam setiap Pemilu masih sangat buruk, sehinga perlu ada peningkatan terhadap pertisipasi pemilih.

Hal ini diungkap Rudiyanto Simangunsong dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan di ruang Rapat Komisi I lantai III gedung dewan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan Selasa (21/7/2020).

Turut hadir dalam RDP tersebut antara lain, Sekretatis Komisi I DPRD Medan Habib Sinuraya, Anggota, Parlindungan Sipahutar, Abdul Latif, Abdul Rani, Mulia Asri Rambe. Sedangkan dari KPU Medan KPU, Ketua Agussyah R Damanik, didampingi komisioner lainnya seperti Rinandi Koir, dan Nana Miranti, hadir juga Sekrataris KPU Medan Irwan, Kabag Proda KPU Medan Dwi Handayani.

Sekrataris Komisi I DPRD Medan Habib Sinuraya mempertanyakan data apa sebenarnya yang dipakai KPU Medan dalam melakukan pendataan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan. Pada saat ini tengah bersangsung pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Tahun 2020. Yang jadi pertanyaan data apa yang digunakan KPU, sebab sampai kemaren persoalan partisipasi pemilih masih menjadi kendala utama. Demikian juga dengan anggaran Pilkada Medan, hal berkaitan dengan sistem protokol kesehatan covid 19.

Adbul Rani mempertanyakan konsep yang dilakukan KPU dalam meminimalisir banyaknya masa ketika pendaftaran kandidat calol Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan bertarung pada Pilkada Medan yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang.

Sebab kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, tidak tertutup kemungkinan ketika pendaftaran ada tari-tarian dan sebagainya, sehingga dikhawatirkan akan terjadi luapan masa pendukung. Demikian juga hanya dengan "mal praktik" (kecurangan), apakah sudah ada duduk bersama antara KPU dan Bawaslu Kota Medan.

Anggota Komisi I DPRD Medan lainnya Mulia Asri Rambe (Bayek), masalah yang muncul setiap pemilu tetap dari itu keitu saja "Pertanyaannya dimana sesungguhnya titik permasalan ini, atau mungkin petugas di Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang kurang memahami" jelas Politisi Partai Golkar ini.

Menjawab pertanyaan dewan tersebut, Ketua KPU Medan Agussyah R Damanik mengakakan, itu semua akan mendaji PR bagi KPU Medan. "Kita akan terus melakuan upaya agar jangan sampai masyarakat takut datang ke TPS, karena setiap petugas dijamin kesehatannya. Dan yang pasti setiap kegiatan Pilkada Medan tetap menggunakan protokol kesehatan" ungkap Agussyah.

Sementara Komisionir KPU Medan Rinaldi Koir mengatakan, pihaknya memastikan tidak akan ada penumpukan pemilih di TPS. Kita pastikan tidak akan ada penumpukan penumpukan pemilih di TPS, mengenai tinta juga tidak menggunakan sistem celop seperti pada Pemilun yang lalu-lalu melainkan sistem tetes.

"Namun yang saat menjadi permasalahan bagaimana dengan pemilih pasien covid 19, terhadap persoalan ini kami tetap mencari jalan keluarnya dengan terus berkoordinasi dengan gugus tugas covid 19," kata Rinaldi. (01)


KOMENTAR