FPKS DPRD Medan Pertanyakan Target PAD Retribusi Parkir Tepi Jalan dan PBB Tak Tercapai

Selasa, 29 Agustus 2023 | 16.58 WIB

Bagikan:
Juru bicara Fraksi PKS, Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd menyampaikan Pemandangan Umum Fraksi PKS di ruang Rapat Paripurna, Selasa (29/08/2023). (foto : mimbar/mar)

MEDAN, (MIMBAR) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan menyoroti target Pendapatan Asli Daerah dari dua sektor yang menjadi primadona Pemerintah Kota Medan yakni Retribusi Parkir Tepi Jalan dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 


Juru bicara Fraksi PKS, Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd menyampaikan, persoalan PAD dari dua sektor ini perlu mendapat perhatian karena selama ini tidak pernah mencapai target. 


"Berdasarkan data dan dokumen Perubahan APBD yang kami terima, ada beberapa hal yang kami pertanyakan. Pertama Target PAD PAPBD 2023 pada retribusi parkir tepi jalan dan Pajak Bumi dan Bangunan masing-masing sebesar Rp. 51.067.685.558,- dan Rp. 952.054.109.305. Kami melihat dalam dua tahun terakhir realitanya dari dua PAD tersebut tidak pernah mencapai target," kata Dhiyaul saat menyampaikan Pemandangan Umum Fraksi PKS terhadap Nota Pengantar Walikota Medan terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Medan Perubahan Tahun Anggaran 2023, di ruang Rapat Paripurna, Selasa (29/08/2023). 


Terkait target ini, Fraksi PKS juga mempertanyakan  alasan penetapan target tersebut dan strategi yang akan ditentukan dalam merealisasikannya. 


"Apa yang menjadi dasar Pemerintah Kota Medan dalam penetapan target PAD tersebut? Apa yang menjadi langkah dan strategi Pemerintah Kota Medan dalam mencapai target tersebut? Mengingat apabila target tersebut tidak tercapai maka akan ada pengurangan belanja daerah. Mohon Penjelasannya," tanyanya. 


Dijelaskan Dhiyaul, sesuai dengan Rancangan Perubahan APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2023, struktur PAPBD Kota Medan adalah, Pendapatan bertambah 23,911 milyar rupiah lebih (0,33 persen) menjadi 7,294 trilyun lebih. Belanja berkurang 25,330 milyar lebih (0,32 persen) menjadi 7,843 trilyun lebih. Pembiayaan Netto berkurang 49,241 milyar lebih (0,89 persen) menjadi 548,558 milyar lebih. (01)


KOMENTAR