Wali Kota Medan Bobby Nasution menggelar Saling di Jalan Bajak IV, Kelurahan Harjosari II, Medan. (foto : ist) |
MEDAN, (MIMBAR) - Guna menyerap aspirasi maupun keluhan dari masyarakat, Wali Kota Medan, Bobby Nasution kembali menggelar program Sapa Lingkungan (Saling) dan kali ini dari di Jalan Bajak IV, Kelurahan Harjosari II, Medan Amplas.
Sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan sengaja dibawa, sehingga apa yang menjadi keluhan bisa secepatnya ditindaklanjuti.
Dengan duduk lesehan di atas tikar, Bobby Nasution didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman akan mendengarkan bersama keluhan warga
"Jangan takut dan sungkan, keluarkan saja apa yang menjadi keluhan, Insya Allah kita tindaklanjuti dengan cepat," kata Bobby Nasution Jumat, (25/2/2022).
Ketua STM Lingkungan VII, Kelurahan Harjosari II, Rahmat menyampaikan keluhannya mewakili warga sekitar akibat tidak adanya lahan perkuburan, dan sulitnya mencari lahan baru selama menjadi pengurus sosial itu.
"Disini pak, orang yang menghembuskan nafas terakhirnya susah menguburkannya. Saking minim, satu kuburan ditimpa sampai lima kali," ungkap Rahmat, warga Kelurahan Harjosari II, Medan, Kamis (24/2/2022) malam.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepling VII setempat sekitar dua bulan lalu membuat program membeli tanah garapan di luar Kota Medan, yakni Jalan Pasar 1, Marendal seluas 1.200 meter.
Sebab di lahan kosong itu bisa menampung 600 lubang kuburan dengan harga Rp 150 juta, dan baru terkumpul dari masyarakat Rp 90 juta.
"Hanya kami merasa ketakutan, sebab yang dibeli lahan garapan. Kami berharap lahan itu bisa diajukan untuk dijadikan sertifikat wakaf. Mohon pak Wali Kota, kami dibantu dalam proses pengajuan hingga menjadi sertifikat wakaf," katanya.
Selain itu, warga juga berharap agar halaman Masjid Raudhatul Hasanah dipaving block sehingga jamaah nyaman melaksanakan ibadah, terutama saat hujan menghindari genangan air.
Kemudian dilanjutkan dengan usulan Nanda, warga Jalan Bajak V agar Wali Kota Medan membantu masyarakat dengan program BPJS Kesehatan gratis, dan meminta Jalan Bajak V diaspal karena belum pernah mendapat pengaspalan jalan sehingga memprihatinkan.
Sri Susilo, warga Jalan Bajak III mewakili warga berharap agar Bobby Nasution dapat membuat drainase atau waduk mengatasi banjir yang sering terjadi saat hujan deras turun.
"Selain mengganggu aktifitas warga, shalat berjamaah pun terganggu jika banjir terjadi," ungkap Susilo seraya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Medan melalui program UMKM sangat membantu warga di tempat tinggalnya.
Pertemuan dengan Wali Kota Medan yang penuh keakraban dan kekeluargaan itu, warga juga minta fasilitas olahraga akibat banyak atlet berprestasi tinggal di kawasan itu, seperti diungkapkan Ikhsan D, warga Lingkungan IX.
"Ada dua atlet kami masuk pelatda PON panjat tebing, bahkan salah seorang di antaranya telah bertanding ke Tiongkok. Selain itu, ada juga sawung tempat latihan bela diri Tarung Drajat. Atlet kami telah mengharumkan nama Kota Medan dengan meraih medali emas di PON 2021," paparnya.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution langsung memberikan solusi terkait lahan perkuburan yang dibeli di lahan garapan, Pemko Medan tidak bisa intervensi karena masuk wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Bobby meminta camat setempat mencari lahan milik warga yang mau dijual.
"Untuk masalah tanah itu di Dinas PKPPR. Kalau ada warga yang mau menjual lahan untuk lokasi perkuburan, camat bisa mengajukan ke Dinas PKPPR. Untuk itu saya minta camat mengecek dan mencari lahan untuk perkuburan," jelas dia.
Selanjutnya masalah paving block, banjir, jalan rusak, peralatan olahraga, Bobby meminta OPD terkait untuk segera menindaklanjuti.
"Saya minta apa yang menjadi keluhan warga malam ini, secepatnya ditindaklanjuti," tegasnya.
Wali kota juga mengapresiasi Rena Arifah Simbolon, warga Jalan Bajak II di Lingkungan IX, penggiat lingkungan mengelola sampah kering dan basah menjadi bernilai karena membantu upaya Pemko Medan mengatasi persoalan sampah.
"Pemko Medan menargetkan 25 persen sampah harus bisa kita dikurangi sebelum masuk ke TPA. Sehari sampah Kota Medan yang dihasilkan 2.000 ton," ucap Bobby.
"Jika 25 persen atau sekitar 500 ton harus bisa dikurangi sebelum dibawa ke TPA, Dengan pengolahan yang ibu lakukan itu sangat luar biasa, tentunya ini sangat membantu, Saya minta nomor ibu," ujar mantu Presiden Joko Widodo itu. (01)