Tingkat Imunisasi di Kota Medan Rendah, DPRD Medan Minta Disdikbud Ikut Berperan

Jumat, 07 November 2025 | 15.15 WIB

Bagikan:
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H. Iswanda Ramli. (foto : mimbar/mar)

MEDAN, (MIMBAR) - Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H. Iswanda Ramli, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk lebih memperhatikan kondisi rendahnya capaian imunisasi pada anak.


Menurut politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Nanda tersebut, masalah rendahnya capaian imunisasi bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes), tetapi juga menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan.


"Rendahnya capaian imunisasi di Kota Medan tidak bisa hanya dibebankan pada Dinkes, akan tetapi hal ini juga merupakan tanggungjawab dari OPD lainnya, misalnya Disdikbud," ucap Nanda kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).


Dikatakan Nanda, capaian imunisasi pada siswa SD di Kota Medan tergolong sangat rendah. Padahal, Dinkes Medan melalui puskesmas-puskesmasnya telah berupaya 'menjemput bola' dengan melakukan imunisasi di sekolah-sekolah.


"Tetapi banyak memang siswa ataupun orang tua yang menolak anaknya untuk diimunisasi. Disinilah sebenarnya pentingnya peran Disdikbud melalui sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya manfaat imunisasi bagi kesehatan kepada siswa maupun orangtua," ujarnya.


Untuk itu, ke depan Nanda meminta kepada Disdikbud Kota Medan melalui sekolah-sekolah yang ada untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi pentingnya menyukseskan program imunisasi bagi siswa.


"Apalagi saat ini warga Kota Medan sedang diserang sejumlah virus, cukup banyak saat ini anak-anak yang terserang penyakit. Imunisasi ini sangat penting, ini harus diberikan pemahaman kepada masyarakat, demi kesehatan anak-anak kita," tegasnya.


Selain Disdikbud, Nanda juga meminta perangkat kewilayahan mulai dari kecamatan, kelurahan, hingga kepala lingkungan untuk bergerak aktif dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi pada anak.


"Kepling-kepling juga harus 'jemput bola', mereka harus mendata anak-anak di lingkungannya yang belum diimunisasi. Gandeng pihak puskesmas, beri pemahaman kepada orangtua agar bersedia untuk anaknya diimunisasi," tutupnya. (01)


KOMENTAR