Ayah Angkat Mahasiswi USU Menangis Merasa Disudutkan

Rabu, 21 Juni 2023 | 18.41 WIB

Bagikan:
Ayah angkat almarhum mahasiswi USU Mahira Dinabila, Mawardi (tengah) didampingi tim kuasa hukum Amrizal dan Rizky Fajar memberikan keterangan, Rabu (21/6/2023). (foto : mimbar/ded)

MEDAN, (MIMBAR) - Tudingan miring yang dirasakan Mawardi atas kematian putri angkatnya, Mahira Dinabila membuatnya tersudut.


Padahal, Mawardi (49) merasa tidak berbuat seperti tudingan liar yang terjadi saat ini, terkait Kematian mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut.


Malah, dia mengaku sudah berbuat maksimal untuk membesarkan dan menyekolahkan almarhumah Mahira Dinabila.


Kendati demikian, dia menyerahkan seluruhnya pengungkapan penyebab kematian korban kepada pihak kepolisian. 


Dia berharap kepada semua pihak bersabar, jangan beramsumsi, biarkan pihak berwajib yang mengungkap kasus kematian mahasiswi USU Mahira Dinabila.


"Saya berserah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya sudah viral pencemaran nama baik saya ini. Maka saya minta biarlah pihak kepolisian untuk mengungkap kematian Mahira," ucap Mawardi sambil menangis kepada wartawan di Warkop Jurnalis, Rabu (21/6/2023). 


Kepada wartawan, dia menceritakan awal mengetahui anak angkatnya itu ditemukan meninggal dunia. 


"Pada 3 Mei 2023 saya dihubungi ibu saya. Ibu saya menyebutkan kalau Mahira sudah seminggu tidak kuliah," ungkap Mawardi kepada wartawan di Warkop Jurnalis, Rabu (21/6/2023) sore. 


Setelah menerima informasi itu, pegawai Kantor Pos ini mengecek ke rumah yang ditempati Mahira di Kompleks Taman Rivera Kecamatan Medan Amplas. 


"Saya melihat warga sudah ramai. Saya melihat ada Oki (paman korban), Kepling, security terus tetangga sekitar," ujar dia 


Kemudian, sambungnya, dirinya berkoordinasi dengan paman korban Oki untuk melihat kondisi rumah yang dalam keadaan terkunci.


"Terus kami berkoordinasi dengan Oki, kepling untuk membongkar gembok rumah," jawabnya. 


Setelah berhasil masuk ke rumah itu, Mawardi dan saksi lainnya melihat jasad Mahira di ruang dapur. 


"Terus saya menemukan surat wasiat, sisa teh manis di gelas, cairan putih, alat semprot baygon," katanya. 


Sampai saat ini, dia mengaku, belum mengetahui apakah anak angkatnya yang dirawat dari usia 4 bulan itu sengaja dibunuh atau bunuh diri. 


Begitu juga tim kuasa hukum Mawardi, Amrizal dan Rizky Fajar mengatakan, pihaknya menyerahkan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus Mahira. "Biarlah polisi yang bekerja," ucapnya. 


Diketahui, Polsek Patumbak, Labfor Polda Sumut membongkar makam Mahira Dinabila di pemakaman umum (TPU) perumahan Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (13/5/2023).


Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago ketika dikonfirmasi mengatakan, pembongkaran kuburan itu guna memeriksa kondisi jasad Mahira. (04)


KOMENTAR