![]() |
Istri PS, Nita beru Karo didamping pengurus Badko HMI Sumut saat di Mapolda Sumut, Senin (8/5/2023). (foto : mimbar/ded) |
MEDAN, (MIMBAR) - Seorang tersangka pembunuhan mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino, PS (43), mengaku mendapat intimidasi dari tersangka TG.
Pengakuan itu datang dari istri PS, Nita beru Karo di Mapolda Sumut. Dia menyebut, suaminya dapat tekanan itu di Rutan Tanjung Pura.
"Didatangi suami saya pak di penjara sama diduga anggota Tosa namanya Jaya. Suami saya diperingati kalau nanti di sidang tidak boleh mengaku sebetulnya. Jangan ada bilang (Tosa) yang suruh. Bilang aja alasan lain," sebut wanita tersebut didampingi Ketua Umum Badko HMI Sumut, Abdul Rahman di Mapolda Sumut, Senin (8/5/2023).
Menurut dia, jika suaminya itu tidak menjalankan perintah tersebut, maka keselamatan PS akan terancam di penjara. "Kalau kau jujur di persidangan, habis kau nanti di penjara ini," ujar Nita menirukan ancaman itu kepada suaminya.
Kata dia, tekanan itu sudah empat kali didapatkan suaminya. "Kata suami saya sudah empat kali si Jaya mendatanginya dan mengatakan seperti itu," katanya.
Nita menyebutkan kalau selama di penjara suaminya merasa tidak nyaman dan ketakutan. "Dia takut pak. Cemana aku ini di dalam (penjara) ini," ujarnya, menirukan percakapan suaminya.
Selain itu, dirinya juga mengaku selalu kerap didatangi beberapa pria diduga suruhan Tosa. Para pria itu meminta kepada Nita agar mengganti sepeda motor yang dipakai suaminya saat melakukan pembunuhan itu.
"Jadi sepeda motor itu memang dipinjamkan kepada suami saya. Motor itu dipakai untuk kerja. Rupanya saat kejadian motor itu dipakai oleh suami saya dan sekarang motor itu disita Polisi dijadikan barang bukti," jelasnya.
"Minta motor saya yang saya kasih sama Sadan, yang penting motor dipulangkan. Kalau nggak bisa diganti harus bayar Rp10 juta," sebut dia.
Karena itu, dia berharap agar suaminya dapat dipindahkan dari Rutan Tanjung Pura demi keselamatan. "Minta perlindungan dari LPSK dan berharap bisa dipindahkan dari penjara itu," akunya.
Ketua Umum Badko HMI Sumut, Abdul Rahman meminta kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjutak, LPSK dan Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumut untuk dapat melindungi PS dan keluarga.
Sebelumnya, tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumut dan Satreskrim Polres Langkat menangkap lima pelaku penembakan hingga tewas terhadap Paino (47), mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan identitas kelima pelaku penembakan yang dibekuk polisi tersebut. Mereka adalah Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26), warga Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Dedi Bangun (38), warga Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok.
Selanjutnya, PS (43), warga Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Sirapit, Heriska Wantenero (27), warga Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat dan Sulhanda Yahya (27), warga Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu.
"Kelima tersangka itu ditangkap di lokasi yang berbeda," kata Panca di Mapolda Sumut pada Senin (13/2/2023) lalu. (04)