Diduga Dikerjaan Asal Jadi, Proyek Drainase Jalan Lingkar Gunung Tua Dibiarkan Ambruk

Kamis, 05 Januari 2023 | 11.10 WIB

Bagikan:
Drainase Jalan Linkar Gunung Tua di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Paluta dibiarkan tumbang. (foto : mimbar/mar)

PALUTA, (MIMBAR) - Pekerjaan proyek Drainase Jalan Linkar Gunung Tua di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) yang menelan biaya negara hampir 6 miliyar bersumber dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) Tahun Anggaran 2022 tersebut mengalami kerusakan parah, yakni dinding (talud) Drainase tumbang. 


Papan proyek, menelan biaya negara hampir 6 miliyar bersumber dari dana PEN Tahun Anggaran 2022. (foto : mimbar/mar)

Pantauan  wartawan mimbaronline.com di lapangan, Kamis (5/1/2023), kerusakan pada bangunan drainase sepanjang 300 meter diduga akibat dikerjakan asal jadi dan dalam pengerjaan campuran semen tidak sesuai dengan RAB, hal tersebut membuat bangunan tidak memiliki kekuatan yang maksimal. 

Parahnya lagi, sudah tiga bulan lebih talud drainase itu ambruk, namun CV. Timbul Perkasa Abadi selaku pelaksana pekerjaan proyek belum memperbaiki dan pihak Dinas PU  Paluta juga membiarkan talud drainase yang ambruk tersebut.

Kuat dugaan ambruknya atau robohnya talud drainase itu akibat pihak kontraktor CV. Timbul Perkasa Abadi mengurangi bahan material dengan tidak membuat penyokong diatas dinding drainase. Sehingga dengan turunnya hujan dan mengalir melewati bangunan diduga membuat bagian pondasi bergeser dan mengakibatkan bangunan rusak hingga ambruk.

Ketua Pemantau Keuangan Negara (PKN) Paluta, Riduan Harahap ketika dimintai informasi perihal robohnya talud drainase tersebut menyebutkan, bahwa perkerjaan drainase itu dilakukan dengan asal saja.

“Saya menilai pekerjaan bangunan drainase ini dikerjakan asal jadi dan pemakaian bahannya tidak sesuai RAB. Terbukti saat ini gak ada gempa atau apapun tiba-tiba dinding drainase sepanjang kurang lebih 300 meter tumbang, berartikan ada yang tidak bagus makanya langsung tumbang" jelas Riduan Harahap. 

Riduan Harahap sangat mengecam pengerjaan proyek tersebut karena dinilainya dikerjakan asal jadi saja. "Belum lagi sampai satu tahun bangunannya sudah rusak, ini uang bangunnya miliyaran pake uang rakyat, pihak Dinas PU Paluta dan CV. Timbul Perkasa Abadi selaku kontraktur harus bertanggung jawab" jelasnya.

Menurutnya proyek ini sia-sia dan hanya membuang-buang uang, sebab drainase ini alirannya tidak ada, di pangkal dan di ujung tidak ada pembuangan.

”Pekerjaan drainase ini tak beres, di pangkal dan di ujung tidak ada pembuangannya, pasti airnya tidak mengalir, ini persis seperti kolam, apa mungkin Dinas PU Paluta mau buat drainase ini untuk kolam ikan," jelasnya. (01)


KOMENTAR