Setelah Tiga Hari Pencarian Jenazah Santri Ditemukan di Dekat Jembatan Gunting Saga

Rabu, 09 Maret 2022 | 10.48 WIB

Bagikan:

Personil Basarnas mengevakuasi jenazah M Auval Ismail yang setelah ditemukan di Sungai Kualuh Kelurahan Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan. (foto : ist)


AEK KANOPAN, (MIMBAR) - Masyarakat dan Tim Basarnas akhirnya berhasil menemukan jenazah Muhammad Auval Ismail (14) tidak jauh dari Titi Sungai Kualuh Kelurahan Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan, Rabu (9/3/2022). 

Jenazah santri salah satu pesantren di Kecamatan Kualuh Selatan tersebut awalnya diketahui warga. Selanjutnya hal itu dilaporkan ke Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura. Hal itu dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Labura Jamil Hasibuan dari via telepon Rabu (9/3/2022). 

"Ditemukan sekitar lewat tengah malam sikitlah," katanya saat ditanya waktu penemuan. Selanjutnya, setelah proses evakuasi putra Ismail, jenazah dibawa ke kediaman orang tua almarhum di Dusun Kampung Banjar Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan.

Ditambahkannya, begitu informasi penemuan jenazah didengar warga, maka masyarakat berduyun-duyun datang ke lokasi dekat tempat ditemukan. Hal tersebut karena masyarakat dan Basarnas serta BPBD telah bahu membahu selama tiga hari menyari jasad almarhum. 

Kades Tanjung Pasir Sartono yang dihubungi via telepon menyebutkan, putra sulung Ismail tersebut dimakamkan sekira pukul 04.00 WIB.

"Jenazah tiba di kediaman orang tuanya sekitar pukul 01.00 WIB. Kemudian dikuburkan sekitar pukul 04.00 WIB," katanya. 

Kondisi tubuh jenazah menurutnya sudah menggelembung. Karenanya masyarakat membuat kotak atau keranda untuk tempat jenazah. Biasanya di dusun itu, jenazah tidak menggunakan keranda atau langsung dikuburkan ke liang lahat. 

Muhammad Auval Ismail tersebut hanyut saat mandi di Sungai Kualuh pada Minggu sore bersama beberapa temannya. Diduga korban yang tidak bisa berenang mencoba mengikuti kawannya menyeberangi sungai yang cukup lebar tersebut. Malang, dirinya hanyut oleh derasnya arus sungai. 

Teman-temannya menyoba untuk menyelamatkan korban. Salah seorang rekannya sempat menarik kalung yang dipakai almarhum. Tapi kalung itu putus dan korban pun hanyut. 

Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus SE MM dan Wabup H Samsul Tanjung ST MH sempat meninjau lokasi awal tempat santri tersebut berenang. Ia sempat berbincang dengan warga dan petugas yang berusaha mencari jenazah korban. (sk)

KOMENTAR