MEDAN, (MIMBAR) - Harga cabai merah terus bergerak naik di pasar Kota Medan sebagai dampak pasokan terganggu akibat hujan deras yang terus melanda sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Barita Sihite, di Medan, Kamis (3/3/2022), mengakui harga cabai merah di pasar Kota Medan sudah kembali menembus Rp 50. 000 per kg dari sebelumnya Rp 24.000 sampai Rp 40. 000 per kg.
"Harga cabai merah naik karena pasokan terganggu akibat hujan. Hujan yang terus menerus membuat hasil panen kurang bagus dan petani sulit memanen sehingga pasokan berkurang," ujarnya.
Hujan juga membuat gangguan pada pengangkutan cabai merah dari sentra produksi seperti Kabupaten Karo ke pasar.
Satgas Pangan Sumut, katanya, sudah memetakan dan berupaya menangani faktor penyebab melonjaknya harga cabai merah itu.
Pendistribusian cabai merah ke pasar, misalnya, didorong semakin lancar dan sudah mengingatkan pejabat pemerintah kabupaten/kota di sentra produksi untuk terus mengawal hasil panen dan distribusi komoditas itu.
"Harapannya curah hujan juga bisa berkurang agar hasil panen juga bisa lebih bagus," katanya.
Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, Pemprov Sumut harus meningkatkan pengawasan mengingat harga berbagai barang mulai bergerak naik.
Selain faktor panen dan distribusi, pergerakan harga di Maret ini salah satunya didorong dampak psikologis menjelang Puasa Ramadhan.
Biasanya, kata dia, menjelang Ramadhan permintaan berbagai barang khususnya bahan pokok naik.
"Jangan sampai Sumut mengalami lonjakan inflasi yang bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi yang masih dibayangi tetap adanya pandemi Covid-19," katanya.
Pada tahun 2022, Pemprov Sumut menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu bisa mengikuti angka nasional yang sebesar 3,7-4,5 persen.
Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) itu mengatakan, inflasi akan mengintai Sumut pada Maret hingga April.
Bahkan kalau tidak dijaga, inflasi bisa terus terjadi hingga Juli karena ada tahun ajaran baru anak sekolah.
Pada Februari, Sumut berhasil menekan inflasi atau deflasi 0,21 persen setelah pada Januari inflasi 1,03 persen. (es)