Yayasan Islamic Center Darul Quran Kembali Buat Kebijakan yang Meresahkan Wali Santri

Rabu, 15 September 2021 | 16.36 WIB

Bagikan:
Pondok Pesantren Tahfidz Darul Quran (DaQu) 


MEDAN, (MIMBAR) - Yayasan Islamic Center Darul Quran yang mengelola Pondok Pesantren Tahfidz Darul Quran (DaQu) kembali membuat kebijakan yang meresahkan wali santri/orang tua siswa.


Sebelumnya, pihak Yayasan membuat kebijakan yakni melarang atau menutup kunjungan wali santri dan tamu.


Kali ini, pihak Yayasan atau pesantren juga tidak membolehkan pengiriman paket makanan untuk santri, baik berupa masakan orang tua maupun jajanan, dengan alasan karena di pesantren sudah disediakan makanan dan kantin untuk jajanan.


Surat edaran Yayasan Islamic Center Darul Quran. (foto : mimbar)

Larangan pengiriman paket makanan dan jajanan tersebut tertuang dalam surat bernomor 184/Pemb/B/PPT.DQ/IX/2021 tanggal 13 September 2021 perihal Pemberitahuan, yang ditandatangani Direktur Yayasan, Dr. H. Muhammad Tohir Ritonga, Lc, MA.


Dalam surat tersebut dijelaskan, wali santri hanya boleh mengirim paket pada hari Minggu baik dalam kota maupun dari luar kota, wali santri dilarang mengirim makanan kepada santri karena sudah tersedia di pesantren. Paket yang boleh dikirim hanya obat-obatan dan pakaian. Bagi wali santri yang anaknya ulang tahun, dilarang merayakan atau mengirim makanan.


Sementara itu salah seorang wali kelas yang menyampaikan surat edaran tersebut melalui group Whatsaap (WA), Rabu (15/9/2021) hanya meminta pengertian wali santri. "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Berikut ini surat pemberitahuan tentang pengiriman paket, saya mohon pengertiannya๐Ÿ™๐Ÿป. Dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih๐Ÿ™๐Ÿป" katanya

Menangapi surat edaran tersebut, sontak para wali santri memberikan beragam tanggapan dan menyampaikan protes keberatan atas kebijakan tersebut.

Berikut sebahagian komentar protes wali santri:

Wa'alaikum salam muallimah apakah susu jg termasuk, karna gak tahan pedas. Keluhan makannya panas katanya perutnya, tiap hari sambal terus makanan di pondok. Gimn nii mualimah anak sy minta susu sama roti.

Assalamualaikum mualimah masak orang tua titip makanan aja nggk boleh  walaupun dapet makanan dari pondok tapi kan anak anak pengen juga masakan orang tuanya, lagian di pondok menunya seringan sate (sambal teri) kasain kalo sering dikasih makan sambal perutnya panas lama lama jadi usus buntu.

Baru disini saya dengar nggk boleh kirim makanan & jajan tuk anak dimana mana boleh ntar ada yang bilang pindahin aja anaknya ke ponpes lain, udah macem bisnis kayaknya ponpes kita ya mualimah.

Insya Allah saya yakin lebih sehat anak-anak makan yg dibawa org tua, jangan mengelola pesantren dengan dzolim, yg mengelola kantin kayak tak punya agama, ketakutan kehilangan rezki, ketakutan kali gak ada anak-anak yg jajan, padahal walaupun dibawa org tua jajanan dari luar tetap juga anak-anak dikasi uang jajan. Saya minta pihak yayasan jangan sombong kali sukak-sukaknya aja buat aturan.

Kami lihat sekarang pihak ponpes, semau maunya buat aturan, kami juga selaku orang tua penuh perjuangan terkhusus berkorban perasaan dan rindu terhadap anak kami, jadi tolong setiap aturan yg di keluarkan  oleh ponpes itu masuk di akal dan tolong di pertimbamgkan lagi. Dan jangan sementang mentang santrinya sudah banyak, pihak ponpes semau maunya buat aturan

Ya betul sex bund, tolong mualimah dengarkan keluhan kami wali santri kalo mau mengambil kebijakan ya masuk akal sedikit lah jangan semena mena ini sudah termasuk Bisnis semuanya, dari makanan sampe loundrynya.

Sebenarnya ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu bagaimana caranya pihak ponpes membuat kebijakan agar barang2 milik santri tidak terlalu sering HILANG.

Ia mualim... Anak tetangga kami di pesantren di Binjai boleh jenguk anak dan bawa mkn... Ada satu lg tetangga kami juga di pesantren di tandem boleh jenguk dan bawa mknnya juga... Kenapa di daqu semua di larang...??? Kami selaku orang tua  agar anaknya betah tidak minta pulang itu ja...๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Saya juga mohon penjelasan apa di ponpes  tdk ada POMG(Perkumpulan Orang Tua Murid dan Guru) spy ponpes jgn mengambil keputusan sepihak tapi Orang tua Murid juga dilibatkan. Jadi setiap mengambil keputusan hrs dimusyawarahkan dl. Kl dlm keadaan pandemi ini kan bisa dibuat class parent menggunakan zoom atau video conference lainnya @⁨Zeffri Aguspan⁩

Pesantren tmpat menuntut ilmu, jgn gunakan untuk mencari pundi pundi rupiah dgn melakukan Monopoli dengan peraturan yg memberatkan spt ini memanfaatkan situasi ppkm..astaghfirullahal azim ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Maaf ya mualim ... Tapi tidak setiap kali keuangan kami para wali santri selalu berlebih... Kalu untuk jajan anak2 di pondok kami ya tidak sanggup, karna jajanan di pondok luar biasa mahalnya... Kalau kami kirim jajan dari rumah setidaknya bisa untuk beberapa hari mereka tidak jajan.

Apakah ada monopoli dagang makanan di PP daqu, Dengan dilarangnya pengiriman makanan dari wali santri ???. (01)

KOMENTAR