Komisi IV DPRD Medan Anjurkan Perbaikan Jalan Skala Prioritas di Dinas PU

Senin, 01 Februari 2021 | 21.15 WIB

Bagikan:

MEDAN, (MIMBAR) - Dengan keterbatasan anggaran di Dinas PU Kota Medan, terkait perbaikan badan jalan rusak di Kota Medan. Komisi IV DPRD Medan sarankan Dinas PU agar melakukan perbaikan skala prioritas. Pengaspalan jalan rusak hendaknya dilakukan terhadap yang rusak parah dan jalan berlobang cukup hanya patching (penambalan). 
 
"Kita berharap perbaikan dilakukan skala prioritas terhadap jalan yang rusak parah. Selama ini sering dilakukan pengaspalan terhadap jalan yang masih bagus. Seharusnya hal itu jangan terulang lagi, kan bisa anggaran ke tempat lain," ujar Ketua Komisi IV Paul Anton Mei Simanjuntak saat melakukan kunjungan kerja ke kantor PU Medan, Senin (1/2/2021).

Sama halnya dengan sorotan yang disampaikan anggota Komisi IV David Roni Ganda Sinaga menyampaikan temuan dilapangan. Dimana ada ruas badan jalan yang masih mulus tetapi dilakukan pengaspalan. Seperti Jalan Air Bersih Gang Sawah, jalan mulus lalu diaspal "Itu kan mubajir, anggaran terbatas, kenapa itu sampai terjadi" katanya. 

Hal seperti ini yang perlu dirubah, karena pemborosan anggaran. Dinas PU harus terlebih dahulu teliti," cetus David. Begitu juga disampaikan anggota Komisi IV Renville Napitupulu terkait keterbatasan anggaran. Renville mengingatkan Dinas PU supaya melakukan pengawasan yang maksimal terhadap semua pengerjaan proyek. Sehingga dengan pengawasan akan menghasilkan kualitas yang bagus dan meningkatkan mutu proyek dan tidak mudah rusak. 
 
Sebelumnya Kadis PU Kota Medan Zulfansyah memaparkan, Dinas PU Kota Medan saat ini memiliki keterbatasan anggaran untuk perbaikan jalan rusak. Dengan jumlah anggaran sekitar Rp 100 Miliar lebih maka perbaikan jalan rusak tidak akan terealisasi. Menurut Zulhamsyah, dengan panjang jalan di Medan sekitar 3.279 Km. Sekitar 5 persen dari jumlah tersebut yakni sekitar 163 Km diperkirakan rusak dan butuh perbaikan setiap tahunnya. 
 
"Dengan jumlah anggaran Rp 100 Miliar dipastikan tidak cukup. Kami perhitungkan musti ada sekitar Rp 600 miliar baru dapat terakomodor perbaikan. Maka kami berharap semua dapat maklum jika tidak semua dapat perbaikan maksimal," sebut Zulfansyah. (01).

KOMENTAR