Bank Sampah Masjid Ar-Rivai Dukung Pemko Medan Atasi Sampah

Jumat, 20 November 2020 | 21.42 WIB

Bagikan:

MEDAN, (MIMBAR) -  Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melaunching bank sampah Masjid Ar-Rivai di Jalan Sisingamaraja Km 7, Kelurahan Harjo Sari I,Kecamatan Medan Amplas, Jum’at (20/11/2020). 

Kehadiran bank sampah ini merupakan bank sampah yang dimiliki masjid pertama di Kota Medan. Diharapkan, bank sampah ini nantinya dapat mendukung Pemko Medan dalam mengatasi persoalan sampah di ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

Launching bank sampah ini dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho diwakili Camat Medan Amplas Edi Mulia Matondang, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, unsur Komunitas Peduli Lingkungan Medan, donatur, serta jama’ah Masjid Ar-Rivai. 

Gubsu sangat mengapresiasi kehadiran bank sampah Masjid Ar-Rivai. Kehadirannya diharapkan dapat membantu masyarakat sehingga menjadikan sampah bernilai ekonomis. “Selain membantu mengatasi persoalan sampah, kehadiran bank sampah ini kita harapkan memberi manfaat bagi warga sekitar,” kata Gubenur. 

Selain melaunching bank sampah, Gubernur juga meletakkan batu pertama pembangunan menara Masjid Ar-Rivai yang direncanakan setinggi 27 meter. Guna mendukung kelancaran pembangunan menara tersebut, Gubernur pun memberikan sumbangan. Sebelumnya, BKM Masjid Ar-Rivai Ikrom Helmi Nasution dalam laporannya menjelaskan, sebelum launching, bank sampah lebih dulu telah diresmikan Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Syarif Armansyah Lubis dan menjadi bank sampah masjid pertama di Kota Medan.

Dikatakannya, bank sampah itu sudah beroperasi 4 bulan lalu. Sejak beroperasi hingga sampai saat ini, bank sampah sudah mampu membantu 70 orang masyarakat, dimana setiap Jum’at 70 orang masyarakat itu mendapatkan masing-masing 3 liter beras dari ATM Beras Masjid Ar-Rivai.

“Masyarakat yang menerima beras ini, setelah mereka membawa sampah-sampah yang telah dipilah, terutama botol plastik. Alhamdulillah, sejak beroperasi hingga saat ini bank sampah sudah menampung 276 kg sampah. Jika dikonversikan nilainya sebesar Rp 1.100.000. Dengan nilai ini, masyarakat yang mendapatkan beras dari ATM Beras tidak hanya 70 orang lagi, tetapi bertambah 10 orang lagi,” jelas Helmi. (01)

KOMENTAR